Read more: http://softpcdownloads.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-efek-musik-diblog.html#ixzz2ZpYaQKpe

Sabtu, 25 Mei 2013

hamdanabenk.blogspot.com



BAB 1.
BESARAN DAN PENGUKURAN
Uraian materi pokok  :   1. Sistem Satuan
                                               2. Besaran Bisis
                                               3. Dimensi
                                               4. Aturan Angka Penting
                                               5. Jenis-jenis Kesalahan dalam Pengukuran
Kelas / Semester          : X / I
Metoda                            : Diskusi, Tanya Jawab, Eksperimen
Tugas                                : Perorangan / kelompok

A.      STANDAR KOMPETENSI :
Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan ,dan menyatakan dalam sistem satuan SI dengan baik dan benar  (meliputi lambang , nilai, dan satuan)
B.      KOMPETENSI DASAR
Membedakan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuanya
C.      INDIKATOR
1.       Menjelaskan sistem satuan yang di pakai secara internasional
2.       Mengidentifikasi besaran-besaran fisika
3.       Menerpkan konsep dimensi dalam pemecahan-pemecahan masalah
4.       Menerapkan aturan – aturan angka penting dalam pemecahan- pemecahan masalah
5.       Mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan dalam pengukuran

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.0   Sistem Satuan SI
            Sebelum di tetapkan satuan standar internasional, hampir setiap negara menetapkan sistem satuan sendiri-sendiri  yang mengakibatkan  timbul beberapa kesukaran-kesukaran. Pertama diperlukan bermacam-macam alat ukur dan Kedua kesukaran dan mengadakan konversi (Penyesuaian) dari satuan ke satuan yang lain.
Melihat beberapa kesukaran yang dihadapi, maka di tetapkan satuan Sistem Internasional (SI) merupakan kependekan dari bahasa Perancis system internasional d’unites. Satuan ini di usulkan pada General  Conference on Weights of the international Academy Of Science Pada tahun 1960
1.1 Syarat-Syarat utama yang di miliki satuan agar dapat menjadi satuan standar.
                            1.Nilai satuan harus tetap (baik dalam cuaca panas atau dingin)
                            2. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru)
3. Satuan harus dapat diterima secara intenasianal  (karena ini berkaitan dengan perkembangan ilmu   pengetahuan teknulogi
2.2 Apa keunggulan satuan SI
Keunggulan dari sistem metrik yang juga diadopsi dalam stuan SI adalah mirip dengan bilangan kita, yaitu sistem desimal. Satuan tiap besaran fisis dapat dinyatakan dalam satuan pokok SI hanya dengan menggunakan awalan.
Selanjutnya nda diminta mengisi tabel Pembelajaran, yang berkaitan dengan keunggulan satuan SI
Contoh Awalan dalam saatuan SI
Singkatan
Kelipatan
Pikometer
Nanometer
Mikrometer
milimeter
Pm
...........
...........
...........
10-12
...........
...........
...........
Contoh Awalan dalam saatuan SI
Singkatan
pengali
Terameter
Gigameter
Megameter
kilometer
Pm
...........
...........
...........
10-12
...........
...........
...........
PETA KONSEP



BESARAN DAN PENGUKURAN
BESARAN TURUNAN
BESARAN POKOK
PENGUKUR
BESARAN
KETIDAK PASTIAN
ASPEK PENGUKURAN
ANGKA PENTING
ALAT UKUR
PENGOLAHAN DATA
1.       KETELITIAN
2.       KEPEKATAN
3.       KETEPATAN
1.       JANGKA SORONG
2.       MIKROMETER
1.       BANYAK ANGKA PENTING
2.       OPERASI ANGKA PENTING
 
2. Apa itu Besaran ?
Di tingkat sekolah lanjut tingkat pertama anda telah mempelajari pengertian besaran coba sekarang anda jelaskan pengertian dan sekaligus anda beri contohnya
Besaran Adalah : ...........................................................................................................................................
Dan jenisnya      : ...........................................................................................................................................
Ada berapa jenis besaran, sebutkan : ...........................................................................................................
2.1 Apa itu tingkat besaran pokok ?
Di tingkat SLTP anda telah mempelajari tentang besaran pokok. Coba ungkapkan lagi pengertian besaran pokok . Besaran pokok adalah : .....................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
Ada berapa macam besaran pokok itu ? ada ............. Macam
Di bawah ini anda di suruh mengisi tabel, yang berkaitan dengan macam-macam besaran pokok, satuan dan lambang.
no
Nama Besaran Pokok
Satuan
Lambang Satuan
1
2
3
4
5
6
7
Massa
...........
Waktu
...........
...........
...........
...........
Kilogram
Meter
...........
Ampere
...........
Kelvin
Mol
Kg
M
...........
...........
Cd
K
...........

2.2 Apa itu Besaran Turunan ( Terjabar )
Anda juga masih ingat besaran turunan. Apa itu Turunan?
Besaran Turunan adlah : .................................................... .....................................................................
Misalnya besaran kecepatan. Besaran kecepatan di turunkan dari Besaran pokok panjang dan waktu yang mempunyai satuan MS-1
Pembelajaran selanjutnya anda disuruh mengisi tabel yang berkaitan dengan besaran turunan
Besar Turunan
Diturunkan Dari Besaran
Rumus
Satuan dan Singkatan
Percapatan
Gaya
Massa Jenis
Usaha
Tekanan
Momentum
Panjang dan Waktu
Massa,panjan,waktu
Massa dan panjang
Massa,panjang,waktu
..................................
..................................
..................................
..................................
..................................
..................................
..................................
Massa X kecepatan
..................................
..................................
..................................
..................................
..................................
..................................

3. Dimensi
Setiap satuan turunan dalam fisika dapat di uraikan atas faktor-faktor  didasarkan pada besaran-besaran pokok. Faktor-faktor yang menyusun satuan turunan tersebut dinamakan DIMENSI. Jadi, dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana besaran tersebut di susun atas kombinasi besar-besaran dasar. Untuk menyatakan dimensi suatu besaran kita di beri tanda [  ]. Berikut ini adalah dimensi dari besaran pokok (Dasar).


Besaran turunan
Satuan dan singkatan
Dimensi
1.      Luas
2.      Massa jenis
3.      Kecepatan
4.      Percepatan
5.      gaya
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................

II. TUGAS PERORANGN
Carilah dimensi dari besaran-besaran turunan berikut !
1.      Usaha = gaya X jarak
2.      Momentum = massa X kecepatan
3.      Energi potensial = massa X  percepatan gravitasi X ketinggian
4.      Energi kinetik = ½ X massa X kecepatan2

3.1 Kegunaan Dimensi
1.      mengungkap kesetaraan dua besaran yang sepintas kelihatan berbeda.
Misalnya : besaran energi potensial dengan usaha
Energi potensial          = m.g.h = [M] [LT-2] [L] = [ML2T-2]
Usaha                          = F.S     = [MLT-2] [I]     = [MLT-2]
Jadi antara besaran energi ppotensial dengan usaha adalah dua besaran yang setara, karena mempunyai dimensi yang sama dan mempunyai satuan sama yaitu joule
2.      menguji persamaan yang menyatakan hubungan antara berbagai besaran adalah benar atau salah
misalnya persamaan jarak dari benda yang bergerak lurus beraturan, yaitu : S = v.t
dimana S = jarak ; v = kecepatan ; t = waktu
[L] = [LT-1] [T]
[L] = [L]
Jelas bahwa kedua ruas persamaan di atas adalah dimensinya sama yang berarti persamaan di atas adalah benar

Soal : untuk didiskusikan
1.      selidikilah secara dimensi apakah dua besaran berikut setara.
1. Momentum dan impuls
2. Usaha dan energi kinetik
3. Energi potensial dan jumlah kalor
2.      Ujilah kekonsistenan dimensi untuk persamaan berikut
a. V2 = v2 +2 a S ; S = jarak ; v = kecepatan ; a = percepatan
b.  = panjang gelombang dalam meter ; v = kecepatan  ; T = waktu getar
3.2 Analisis dimensi untuk menurunkan persamaan
Pada gerak melingkar beraturan horizontal dari sebuah batu yang diikat oleh sebuah tali. Kita anggap bahwa tegangan tali T dalam tali memiliki kesebandingan dengan besar-besaran massa M, kelajuan batu v dan jari-jari r, Tentukan persamaan tegangan Tali T pada tali ?
Jawab :
Kita dapat menuliskan persamaan tegangan tali :
T = k mx vy rz
Dimana x,y,dan z adalah perangkatnyang tak diketahui dan K adalah tetapan.
Dari persamaan T= k mx vy rz
[M] [L] [T]-2 = ([M])X ([L] [T]-1 )Y ([L])Z
[M] [L] [T]-2 = [M]X [L]Y+Z [T]-Y
                     Pangkat [M] : 1 = x à x = 1
                     Pangkat  [T] : -2 = -y à y = 2
                     Pangkat [L] : 1 = y + z à 1 = 2+z z=-1
Masukan nilai x,y dan z dalam persamaan
T = k m1 v2  r-1 , maka persamaan yang benar adalah : T = k mv2/r
Diskusikan!
1.      Seorang siswa akan menghitung periode sebuah ayunan matematis, tetapi ia lupa rumus yang akan digunakan, selidiki rumus yang benar berdasarkan analisis dimensi   atau   dengan / adalah panjang tali dan g adalah percepatan gravitasi
2.      Tentukan persamaan tekanan hidrostastika yang mempunyai kesebandingan dengan massa jenis (p), percepatan gravitasi (g) dan kedalaman (h)

C.KOMPETENSI DASAR :
Mengukur besaran-besaran fisika dengan alat yang sesuai dan mengolah data dengan menggunakan aturan angka penting.
4.Aturan angka penting
4.1 Pengertian angka penting
                     Angka penting dalam fisika adalah angka-angka yang di peroleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angke pasti dan angka tafsiran. Misalnya melakukan pengukuran terhadap panjang diagonal buku tulis adalah 21,3 CM. Angka 21 disebut angka pastiI dan angka dan aangka 3 disebut angka tafsiran.
4.-2 Pengertian Angka Eksak
Angka eksak dalam fisika adalah angka yang didapat dari hasil membilang. Misalnya anda menghitung jumlah anak kelas I-A ada hasilnya adlah angka 40 disebut angka eksak.
4.3 Aturan Penulisan Angka Penting
1.      Semua angka bukan NOL adalah angka penting. : contoh : 67,46 meter memiliki empat angka penting
2.      Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh : 105 km memiliki tiga angka penting
             : 20,05 m memiliki empat angka penting
3.      Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal termasuk angka penting
Contoh : 0,0080 kg memiliki dua angka penting
4.      Angka-angka nol yang digunaka untuk tempat titik desimal adalah bukan anga penting
Contoh 0,006 m memiliki satu angka penting
5.      Bilangn-bilangan puluhan, ratusan dan setrusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus ditulis dalam bentuk notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut adalah termasuk angka penting atau bukan.
Contoh          : 1900 kg dapat di tulis 1,9 x 103 memiliki dua angka penting
                       1900 kg dapat di tulis 1,90 x 103 memiliki tiga angka penting
                       1900 kg dapat di tulis 1,900 x 103 memiliki empat angka penting
4.4 Notasi Ilmiah
Dalam fisika sering kita menjumpai besaran-besaran yang mempunyai nilai yang sangat besar maupun yang nilainya sangat kecil
1.      Nilai dari kecepatan cahaya = 300.000.000 ms-1
2.      Nilai muatan electron = 0,0000000000000000016 C
Angka-angka tersebut di atas dan mengingat koversi satuan-satuan SI yang berbentuk bilangan sepuluh berpangkat maka digunakan cara baku dan mudah untuk penulisan yang dinamakan notasi ilmiah. Dalam penulisan notasi ilmiah , angka-angka hasil pengukuran dinyatakan bilangan 1 dan 10 dikali dengan bilangan sepuluh berpangkat, yaitu a x 10 n (1 < a < 10 ). A menunjukan angka penting dan 10n menunjukan orde.
Dengan demikian dalam menuliskan untuk menuliskan besarnya kecepatan cahaya adalah 3 x 108  ms-1  dan untuk muatan electron kita tulis 1,6 x 10-19 C
Diskusikan dengan teman anda sebangku. Apakah penulisan untuk besaranya massa elektron benar di tulis 91 x 10-30 kg. Jelaskan !

4.5 Berhitung ndengan Angka Penting
1.      Penjumlahan dan Pengurangan
Oprasi penjumlahan dan pengurangan angka-angka penting, hasilnya hanya boleh mengandung satu angka taksiran ( angka yang diragukan ).
Contoh :
a.      Jumlahkan 363,219 kg, 6,43 kg dan 16,5 kg
363,219     à 9 angka taksiran
6,43            à 3 angka taksiran
16,5           à 5 angka taksiran    +
386,149    à dibulatkan 386,1 karena hanya boleh mengandung satu angka taksiran
b.      Jumlahkan 4,74 x 1014 kg dan 6,950 x 103 kg
4,74 x 104  = 4,74 x 104                  à4 angka taksiran
6,950 x 103 = 6,950 x 103      +       à 0 angka taksiran
     
     54,350 x 103 = dibulatkan 54,4 x 103 ,karena hanya boleh mengandung satu angka dan dalam notasi ilmiah di tulis 5,44 x 104
c.       Kurangi 578,39 m dengan 312 m
578,39    à 9 angka taksiran
312   -     à 2 angka taksiran
                     266,39  = 266 m karena hanya boleh mengandung satu angka taksiran

d.      Kurangi 5,4 x 102 m dengan 165 m
540 m     à 4 angka taksiran
165         à 5 angka taksiran
375         = 280 karena hanya boleh mengandung saatu angka taksiran
Agar jelas banyak angka pentingya, maka ditulis dalam bentuk notasi ilmiah 2,8 x 102 m
2.      Perkalian dan Pembagian
Operasi perkalian atau pembagian dari angka-angka penting, hasilnay hanya boleh memiliki banyak angka penting sebanyak bilangan yang banyak angka pentingnya paling sedikit
Contoh :
a.      Hitung perkalian 0,6283 m dengan 2,5 m
0,6283    m ................................. mengandung 4 angka penting
2,5          m ................................. mengandung 2 angka penting
               x
1,57 m2 ditulis 1,6 m2 (banyak angka penting yang paling kecil 2 )
b.      Hitung hasil pembagian dari 4,554 x 105 kg dan 4,0 x 102 m3
4,554 x 105 kg ............................. memiliki 4 angka penting
4,0 x 102 m3 ................................ memiliki 2 angka penting
                  :
1,13 x 102 ditulis 1,1 x 102 kg m-3 mengandung dua angka penting
3.      Perkalian atau Pembagian bilangn penting dengan bilangan eksak
Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak adalah hanya boleh memiliki angka penting pada bilangan pentingnya.
Contoh :
Tinggi sebuah balok 6,95 cm. Tentukan tinggi 15 tumpukan balok yang sejenis
6,95 m .......................................... mengandung 3 angka penting
15                 ................................. bilanag eksak
         x
104,25 cm dan ditulis 104 cm
5.    Jenis-jenis kesalahan dalam pengukuran
5.1 Prinsip Dasar Pengukuran, Teknik Membaca Skala Alat Ukur, Pemilihan Alat Ukur sesuai Besaran yang di ukur dan laporan  Hasil Pengukuran
Mengukur adalah kegiatan untuk membandingkan besaran yang di ukur danga besaran yang lain dan sejenis, besaran yang lain ini selanjutnya digunakan sebagai satuannya.
Misalnya : menimbang massa satu telor ayam kampung  dengan beberapa massa kelereng. Hasil pengukuran diperoleh bahwa massa telor ayam kampung sama dengan 8 massa kelereng. Dalam hal ini angka 8 menunjuka nilai besaran  sedangkan kelereng sebagai satuanya. Dalam  pengukuran anda mungkin menggunaka banyak instrumen (alat) untuk menentukan nilai dari besaran fisis. Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengukuran adalah memiliki dan menyusun instrumen secara benar.
Ketika anda menentukan nilai dari suatu besaran fisis, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar x melainkan terdapat ketidakpastian. Ketidak pastian ini disebabkan adanya kesalahan dalam saat melakukan pengukuran. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :
a.      Kesalah umum :  disebabkan oleh keterbatasan pada pengamatan, kurang trampil menggunakan alat, kesalahan pembacaan skala yang kecil
b.      Kesalahan sistematis :  disebabkan oleh alat yang dipakai (kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol)
c.       Kesalahan acak : disebabkan adanya fluktuasi-fluktuasi pada saat diadakan pengukuran (misalnya sumber tegangan listrik tidak ajeg)
5.1.1 Ketidakpastian pada pengukur Tunggal
Setiap instrumen memiliki skala yang berupa goresan panjang dan pendek sebagai pembagi dan diberi nilai tertentu. Nilai antara dua goresan yang bedekatan disebut skala terkecil. Ketidakpastian pada pengukuran tunggal sama dengan setengah skala terkecil, dan ditulis :
 



a.      Hasil pengukuran Tuggal pada Mistar
Skala terkecil pada mistar adalah 1 mm, oleh karena itu ketidakpastian pada sebuah mistar adalah :
Sebagai contoh hasil dapat dilihat pada gambar 1.1. jika kita perhatikan bahwa hasil pengukuran adalah 1,4 cm lebih. Angka kelebihan itu kita taksirkan 1. Maka hasil pengukuran panjang sebuah benda kita laporkan :
Panjang  I = x  +  x
= (1,41 + 0,05) cm
      0                                             1
 



                     Oleh karena ketidakpastian mengandung 2 angka dibelakang koma, maka hasil      pengukurannya kita laporkan dalam dua desimal.
         Dengan demikian nilai besaran fisis setelah diadakan pengukuran satu kali x dapat sekitar 1,36 cm ; antara 1,46 dan 10,20 cm. Secara statistik ditulis : 1,36 < x < 1,46
b.      Hasil pengukuran Tunggal pada Alat Ukur Jangka Sorong
Bagian terpenting dari alat ukur jangka sorong adalah :
1.      Rahang tetap : pada bagian ini memiliki skala panjang yang disebut skala utama
2.      Rahang geser : pada bagian ini memiliki skala pendek yang disebut skala nonius atau vernier

Skala nonius memiliki panjang 9cm dan dibagi atas 10 skala, maka beda satu skala nonius dengan skala utama 0,1 cm. Angka ini merupakan skala terkecil dari jangka sorong. Oleh karena ketidak pastian dari jangka sorong secara sistematis ditulis :



Cara pembacaan skala jangka sorong dapat diperlihatkan pada gambar 1.2
                                                Skala utama
         3 cm                               4 cm


                                0                              10
                                                Skala nonius
                     x
Gambar 1.2
Hasil pengukuran panjang sebuah benda dapat di baca pada gambar 1.2 pada skala utama menunjukan angka n3,1 cm lebih . . . ( kelebihan ini dapat dilihat pada skala utama yang berimpit dengan garis skala nonius yang ke tujuh. Berarti kelebihan ini nilainya 2 x 0,001 cm = 0,02cm. Panjang benda yang kita ukur adalah 3,12cm. Oleh karena Dx memiliki tiga desimal, maka hasil pengukuran panjang benda di laporkan



c.       Hasil pengukuran tunggal dengan Mikrometer
Bagian terpenting dari alat ukur mikrometer
1.      Skala utama          : panjang tiap skala pada bagian ini 0,5 mm
2.      Skala nonius          : skala ini ditunjukan oleh selubung luar.
Jika selubung luar diputar lengkap satu kali, maka rahang geser serta selubung luar maju atau mundur 0,5 mm. Oleh karena selubung luar terdiri atas 50 skala, maka jarak skala pada selubung
Luar sama dengan  Angka ini merupakan skala terkecil dari micrometer sehingga ketidakpastian secara matematis ditulis :



 




0
                                                                                                                                                15


                                                                                                                                                5
                                               
Gambar 1.3

Pembacaan skala hasil pengukuran panjang dari sebuah benda dapat dilihat  pada gambar 1.3 pada gambar terlihat bahwa pada skala utama menunjukan angka 2 mm lebih ( kelebihan ini dapat dicari denga melihat garis skala nonius pada selubung luar berimpit dengan garis horizontal pada skala utama ). Garis skala selubung luar yang berimpit dengan garis horizontal adalah garis yang ke 10, sehingga hasil pengukuranya adalah 2 mm + 0,10 mm. Oleh karena
Memiliki 3 desimal, maka hasil pengukuran yang dilaporkan untuk satu kali pengukuran adalah
:

                 

Secara statistik ditulis panjang hasil pengukuran : 2,105 mm < x < 2,0995 mm
Soal : untuk diskusi
1.       Laporkan hasil pengukuran tunggal panjang sebuah benda lengkap dengan ketidakpastiannya yang di tunjukan skema dibawah ini
a.        
                                2 cm                                                       3 cm
 


                                0                                              10
               

b.       

0
                                                                                                                                                25


                                                                                                                                                20
                                                                x             
5.1.2. Ketidakpastian  pada pengukuran berulang
Misalnya kita menentukan nilai besaran fisis dengan N kali pengukuran pada kondisi yang sama dan diperoleh hasil pengukur  x,  x, x,. . . . . xn ( disebut sebagai sample ). Nilai rata-rata sample, secara matematis di tulis :
 




Berdasarkan analisis statistik ternyata nilai terbaik sebagai pengganti nilai benar x adalah nilai rata-rata x .
  2
 


X = x + Sx
Maka hasil pengukuran dapat dilaporkan sebagai berikut :




Berapa banyak angka yang dapat dilaporkan dalam percobaan berulang. Banyak angka yang dapat dilaporkan adalah mengikuti aturan berikut :
1.       Ketidakpastian relatif sekitar berhak atas 2 angka
2.       Ketidakpastian relatif sekitar berhak atas 3 angka
3.      
Ketidak pastian relatif =  x 1oo

Ketidakpastian relatif sekitar berhak atas 4 angka


Soal : Untuk didiskusikan :
Dalam sebuah percobaan dengan pengukuran arus listrik yang lewat dalam suatu rangkaian hambatan seri sebanyak delapan kali, dan diperoleh data sbagai berikut.

Data
Dihitung
 no
Ii
Ii2
1
11,6
134,56
2
11,4
129,96
3
11,8
1139,24
4
12,4
153,76
5
12,5
156,25
6
10,8
116,64
7
12,2
148,84
8
11,3
127,69

Laporan hasil pengukuran ini lengkap dengan ketidakpastiannya.
5.2 Ketidakpastian pada Hasil Pengukuran
Istilah-istilah penting dalam hasil pengukuran :
1.       Ketelitian adalah suatu ukuran minimal yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur nilai benar
2.       Kepekaan  adalah ukuran minimal yang masih dapat dikenal oleh alat ukur
3.       Ketepatan adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. Ketepatan merupakan suatu ukuran yang menunjukan perbedaan hasil-hasil pengukuran berulang
4.       Ketidakpastian mutlak (  
a.       Untuk pengukuran tunggal =  ½ skala terkecil instrumen
b.      Untuk pengukuran berulang = merupakan simpangan baku nilai rata-rata sampel
hal-hal yang perlu diketahui dalam hasil pengukuran :
1.       Makin kecil ketidak pastian mutlak tercapai, makin tepat pengukuran tersebut. Dalam pengukuran berulang nilai ketepatan dapat dihitung dengan rumus :
Ketepatan = 1-  
Dengan
 






2.       Makin kecil ketidakpastian relatif, makin tinggi ketelitian pengukuran tersebut.
Ketlitian (0/0) = 100 0/0 – ketidak pastian (0/0)
 



3.       Makin tinggi ketepatan pengukuran, makin banyak angka penting  yang boleh dituliskan dalam pelaporan
4.       Ketidakpastian besaran yang tidak diukur secara langsung :
a.       *) z = x + y, maka Dz = |
*) z = x – y, maka Dz = |
*) z = x y, maka
*) z = a xn, maka
*) z = a xn ym, maka

b.       ketidakpastian berasal dari simpangan buku nilai rata-rata sampel

        z = axn ym, maka 2
c.       Ketidakpastian sebagian dari skala terkecil, sebagian dari simpangan baku z = axn ym, dengan  berasal dari skala terkecil dan  = Sy , maka ketidak pastian relatifnya dirumuskan :
2
 





Contoh Soal :
1.       Untuk menentukan hambatan listrik dari sebuah hambatan kecil, yang dilakukan sebanyak delapan kali. Data pengukuran berulang ditunjukan pada table di bawah ini. Tentukan ketepatan dari pengukuran ke -5(lima)!
Pengukuran ke -i
1
2
3
4
5
6
7
8
Nilai yg. Diukur xi
100
98
102
103
99
105
100
106

Nilai rata-rata sample x =
                                                Data pengukuran ke-5 adalah 99, maka |x - x| = |99-101,6| = 2,6
                                                Ketepatan = 1-  = 1 -  = 0,974
2.       Dua buah hambatan mempunyai nilai berikut R = 34  5  dan R₂ = 38 Ω  5 0/0 tentukan :
a.       Besar sudut mutlak masing-masing hambatan
b.      Ketidak pastian ( dalam W dan dalam 0/0 ) hambatan total, jika kedua hambatan di susun secara seri
Jawab soal diatas diketahui ketidakpastian relatifnya = 5 0/0 maka
a.       Ketidak pastian relatif =
5 0/0 =  à
                                                               

Ketidakpastian relatif =
                                                                                                5 0/0 =  à
b.      Ketidak pastian dalam susunan seri :
Z = x + y à Δz = 1,7 + 1,9 = 3,6 Ω
Ketidak pastian relatif  =
                                                Diskusikan dengan teman anda soal-soal dibawah ini!
1.       Disajikan hasil dari percobaan ayuna matematis, dari perhitungan harga percepatan gratvitasi bumi adalah sebagi berkut :
Percobaan ke -i
1
2
3
4
5
6
7
8
Nilai yang di ukur ke –i
9,87
9,79
9,82
9,87
10,23
9,94
9,78
9,75

Tentukan ketepatan pengukuran pada percobaan ke -7
2.       Arus yang mengalir melalui sebuah resitor dengan hambatan listrik (100 + 0,2) ohm adalah (2,00 + 0,01) ampere dengan menggunakan rumus P = i2 R, tentukan ketidak pastian daya (P).
5.2   Pengolahan dan Penyajian Data
Dalam kegiatan laboratorium, perolehan hasil pengukuran nilai besaran fisis, biasanya kita catat dalam bentuk tabel (kolom) yang sering kita namakan kolom-kolom data.
                Setelah kita memperoleh data yang lengkap, maka kegiatan selanjutnya adalah mengolah data tersebut sesuai dengan tujuan dari percobaan yang kita lakukan.
                Untuk memudahkan menarik kesimpulan tentang besaran fisis yang kita ukur, maka hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk grafik. Penyajian dalam bentuk grafik ini, agar diharapkan kita mampu memberikan rumusan matematika secara sederhana


UJI KOMPETENSI 1
A.      Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,d, dan e pada jawaban yang paling tepat !
1.       Dari sistem besaran di bawah ini yang termasuk besaran turuna sistem SI adalah
a.       Massa
b.      Panjang
c.       Luas
d.      Suhu
e.      Jumlah zat
2.       Yang merupakan pokok satuan dalam SI adalah
a.       K joule
b.      Newton
c.       Candela
d.      K volt
e.      Jam
3.       Sebatang kayu mempunyai p[anjang 3 meter. Yang disebut besaran dalam pernyataan tersebut adalah
a.       3
b.      Meter
c.       3 meter
d.      Panjang
e.      Kayu
4.       Massa jenis zat cair dalam sistem cgs (cm,gram,sekon) adalah 0,75 g cm-3. . bila massa jenis ini di konversikan ke sistem internasiaonal (SI)  , maka nilainya adalah ..... dalam kg m-3
a.       750
b.      7500
c.       1500
d.      75
e.      7,5
5.       Usaha dari sebuahh gaya didefisinisikan sebagai perkalian antara gaya dengan jarak perpindahan, maka dimensi dari besaran usaha adalah
a.       MLT
b.      M-1L3T2
c.       ML2T-2
d.      ML-2T-2
e.      M-2L2T
6.       Momentum dapat idefisinisikan sebagai hasil kali antara massa dengan kecepatan benda tersebut, maka bila di tulis dimensinya adalah
a.       MLT2
b.      ML3
c.       MLT-1
d.      MLT-2
e.      MT-1
7.       Sejumlah massa gas m yang keluar dari lubang dinding silinder yang luasnya A dalam selang waktu t dapat dinyatakan sebagai m/t = k Px Ay rz dengan  k adalah tetapan yang tidak berdimensi, P adalah tekana, adalah massa jenis gas dan x,y,z adalah eksponen, maka nilai x y dan z yang benar adalah
a.       1,1,1
b.      ½,½,½
c.       1, ½,½
d.      ½,,1, ½
e.      -1/2,-1, ½
8.       Besaran gaya turunan dari besaran-besaran
a.       Massa, waktu
b.      Massa, panjang
c.       Panjang, waktu
d.      Massa, panjang, waktu
e.      Massa, luas, panjang
9.       Dalam sistem SI satuan usaha adalah joule, satuan tersebut setara dengan
a.       Kg m-2
b.      Kg m2 s2
c.       Kg s-2
d.      Kg m s
e.      Kg m s-2
10.   Lintasan sebuah titik materi dinyatakan dengan persamaan x = A t2 + B t +C, dengn x menyatakan jarak yang ditempuh dalam meter dan t adalah waktu dalam sekon dan  A, B dan C adalah masing-masing merupakan suatu konstanta. Satuan B yang benar adalah...
a.       m
b.      m s-1
c.       m s-2
d.      m-2 s-2
e.      m2 s2
11.   Angka 345,67 m dan 324,5 m adalah merupakan angka-angka hasil  pengukuran. Bila angka-angka  tersebut dijumlahkan akan menghasilkan ... m
a.       670,17
b.      670,10
c.       670,1
d.      670,2
e.      670
12.   Jarak antara Kota Surakarta –Semarang kurang lebih 1,1 x 102 km. Angka tersebut bila dibagi dengan angka 3 ( angka 3 angka eksak ). Maka hasil pembagianya adalah ....km
a.       0,366 x 102
b.      0,36 x 102
c.       0,47 x 102
d.      0,50 x 102
e.      0,5 x 102
13.   Hasil pengukuran sisi-sisi dari sebuah segitiga ABC masing-masing AB = 17,51 cm , Bc = 20,22 cm dan Ac = 22,34 cm, maka keliling segitiga adalah .....cm
a.       60,07
b.      60,1
c.       60,0
d.      60
e.      61
14.   Seorang siswa mengedakan suatu pengukuran terhadap sebuah balok. Panjang balok 12,15 cm, lebarnya 8,12 cm dan tingginya 3,25 cm, maka volumenya adalah ......cm3
a.       320,6385
b.      320,638
c.       320,63
d.      320,64
e.      321
15.   Kesalahan instrumaen yang disebabkan oleh pembacaan skala alat digolongkan kesalahan
a.       Relatif
b.      Umum
c.       Sistematik
d.      Acak
e.      Lingkungan
16.   Sebidang sawah berupa empat persegi panjang yang panjang  132 meter dan lebarnya 100 meter, maka luas bidang tanah yang aturan angka penting adalah .....m2
a.       13200
b.      12000
c.       11000
d.      10000
e.      9000
17.   Hasil itungan besaran-besaran fisika yang berdasarkan aturan angka penting adalah sebagai berikut :
1.       16,83 m2
2.       132,54 N
3.       525,25 N/m
4.       1000 J
Yang mempunyai 1 angka penting adalah
a.       1
b.      2
c.       3
d.      4
e.      1,2,3,dan 4


18.   Notasi ilmiah dari bilangan 0,00001437 adalh
a.       1,437 x 10-5
b.      14,37 x 10-6
c.       14,38 x 10-5
d.      1,40 x 10-5
e.      143,8 x 10-4
19.   Sebutkan benda ditimbang massa 60 gram dan di ukur volumenya 80 cm3, berapa massa jenis benda tersebut ....... kg m-3
a.       75
b.      750
c.       800
d.      1200
e.      1500
20.   Ketidakpastian pengukurun yang digunaka alat jangka sorong dan mikrometer berturut-turut adalah
a.       0,001 mm dan 0,001 mm
b.      0,005 mm dan 0,005 mm
c.       0,001 cm dan 0,001 cm
d.      0,005 cm dan 0,005 mm
e.      0,005 cm dan 0,005 cm

B.      Jawablah soal-soal di bawah ini dengan singkat dan benar!
1.       Misalkan anda melakukan eksperimen ayunan matematis 10 kali percobaan untuk 20 ayuna dengan panjang tali 1 meter. Dan mencatat waktu berturut-turut : 40,1 ; 39,8 ; 40,2 ; 39,8 ; 39,9 ;40,3 ; 40,1 ; 39,8 ; 39,9 semuanya dalam sekon. Laporkan hasil perhitungan periode dari ayuna matematis dengan ketidakpastiannya!
Jawab :



2.       Tuliskan bilangan-bilangan dalam bentuk notasi ilmiah , sebutkan juga banyak angka pentingnya :
a). 300000000 m/s
b). 0,000146 kg
c). 0,05700 m
d). 25,67 N
e). 34005 kg
f). 46,0120 m
jawab :




3.       Kerjakan Operasi penjumlahan dan pengurangan operasi angka penting dibawah ini
a.       12 + 35,42 + 45,432 =....
b.      12,234 + 5,326 + 8,435 =....
c.       125-23,34-42,5 =....
d.      236,8-56,356 =
jawab :


4.       Kerjakan perkalian dan pembagian angka-angka penting dibawah ini :
a.       156,2 x 23,4 =..
b.      12,56 x 0,8 =..
c.       536 : 12 =...
d.      225 : 15 =...
jawab :


5.       Persamaan suatu gas adeal dinyatakan sebagai pV = n R T, dengan p adalah tekanan gas ideal V adalah volume gas ideal, n adalah jumlah mol dan T adalah suhu mutlak. Tentukan dimensi dari konstanata gas umur ( R )
jawab :


6.       Untuk menentukan kecepatan awal v dari sebuah benda yang dilempar vertikal ke atas sampai mencapai tinggi maksimum h. Anda lupa untuk menggunakan rumus. Disediakan tiga rumus yaitu :

Anda mempunyai keyakinan untuk memiliki rumus yang benar, yaitu Anda menggunakan metoda analisis dimensi Cari rumus yang benar dengan metoda analisis dimensi.
jawab :





7.       Tuliskan hasil pengukuran dari alat ukur di bawah ini!
a.        

        5cm                                                               6 cm
 


                        0                             
       
        X

b.       
0
                                                                                                                                                15


                                                                                                                                                10
                                                                x

c.        
                                        3 cn
                                                                               
 

                                                0                             
       

        x

jawab :




8.       Gambarkan skala jangka sorong hasil pengukuran dari panjang benda 5,05 cm!
Jawab :






9.       Gambarka skalamikrometr hasil pengukuran dari diameter ujung atas sebuah silinder 2,74 mm!











=====================oooOOOooo=====================







 maaf jika ada salah dalam penulisan langsung aja kirim e-mail
window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);
Efek Blog